Rabu, 21 Desember 2011

Lelaki tanpa "koma"...

ke mana angin kn berhembus,,
ke tepian hati kn menghunus...

ke mana air kn mengalir,,
ke hilir kalbu kn mengais...

mata bocah tak bertuan..
bermimpi raga tanpa pijakan..
wahai Tuan nan agung..
perkenankan kiranya saya bersanjung...

jika waktu pergi dini,,ingatkan malam yg berganti siang..
smw mendamba dalam ketidakwajaran...
sungguh Tuan,,handai tolan lurus pandangan...

serentak menghadap ke depan..kobarkan sajak2 Tuan..
berdiri mematri bisu dalam reka gerak dolanan...

Tuan...sekali lg saya bertutur...
Tuan...periuk2 tua yg kau tatap lekat..tak kn lekas usang...
Tuan...kertas2 kumuh yg kau tera..tak kn cepat hilang...

meski mimpi tak bersandingkan harap..mentari ini boleh bersua,,
hingga mlam sekali lg menjawabnya...
tak perlu seribu duka...
tak perlu tangis pilu...
tak perlu desah sesal...
tak perlu bait baru...
tak perlu syair untukmu,,untuk kami,,untuk mereka...

kami tahu...
ya,,sekali lg kami tahu betul...
apa yg kau berikan pd kami Tuan...

sekian kali pula aQ bertutur padamu Tuan...
jejakmu tak perlu kau cari2...
mereka tlah ingat betul siapa engkau...
di sini kami mengharu biru dalam sajakmu...


(teruntuk bapak kami : WS Rendra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar